Perubahan Wujud Materi
Materi dapat
berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain. Perubahan wujud materi
terjadi karena adanya perubahan energi yang terkandung dalam materi, seperti
yang diakibatkan oleh pemanasan dan pendinginan.
Perubahan dapat diketahui dari perbedaan
keadaan awal dan keadaan akhir materi setelah mengalami perubahan. Keadaan yang
dimaksud meliputi sifat-sifat maupun strukturnya.
a.
Perubahan Fisika
Yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru,
perubahan ini hanya melibatkan perubahan bentuk atau wujud materi. Peristiwa perubahan fisika dapat terjadi karena perubahan wujud zat, perubahan bentuk,
perubahan ukuran, perubahan volume, perubahan bentuk energi, dan pelarutan.
1.
Perubahan
Fisika karena Perubahan Wujud
Peristiwa perubahan fisika yang
mengakibatkan perubahan wujud dapat terjadi karena pengaruh pemanasan. Materi yang telah mengalami
perubahan fisika karena perubahan wujud dapat dikembalikan pada wujud semula.
Contoh perubahan fisika karena perubahan wujud, antara lain:
Es (zat padat)dipanaskan menjadi air
(zat cair) disebut meleleh/mencair
Es (zat padat) dipanaskan menjadi Uap
air (gas) disebut Menyublin
Air (zat cair) dipanaskan menjadi Uap
air (gas) disebut Menguap
Air (zat cair) didinginkan menjadi Es
(zat padat) disebut Membeku
Uap air (gas) didinginkan menjadi Es
(padat) disebut Mengkristal
Uap air (gas) didinginkan menjadi air
(zat cair) disebut Mengembun / Kondensasi
Embun terjadi karena uap air di udara melepaskan panas dan menjadi
air.
Kapur barus jika dibiarkan di tempat terbuka akan menyublim
menjadi gas.
2.
Perubahan Fisika karena Perubahan
Bentuk
Tukang kayu mengubah kayu menjadi kursi
dan meja. Perubahan materi dari kayu menjadi kursi termasuk perubahan fisika.
Hal ini karena kayu hanya mengalami perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya
tidak berubah. Contoh lain adalah perubahan materi dari aluminium menjadi teko,
sendok, dan panci. Hal ini termasuk perubahan fisika karena aluminium hanya
mengalami perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.
3.
Perubahan
Fisika karena Perubahan Ukuran
Contoh: biji kopi digiling menjadi serbuk
kopi dan batu dipecah-pecah. Sifat kopi tidak berubah, yang berubah hanya
ukurannya. Demikian juga dengan batu yang dipecah-pecah.
4.
Perubahan
Fisika karena Perubahan Volume
Raksa atau alkohol dalam termometer memuai
jika menyentuh permukaan yang panas sehingga dapat digunakan sebagai pengukur
suhu. Sifat raksa dan alkohol tidak berubah meskipun mengalami pemuaian.
5.
Perubahan
Fisika karena Perubahan Energi
Energi tidak dapat dihilangkan dan juga
tidak dapat diciptakan. Energi hanya dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk
lain. Contoh: lampu pijar menyala dan kipas angin berputar.
6.
Perubahan
Fisika karena Pelarutan
Contoh perubahan fisika karena pelarutan
adalah ketika kamu membuat kopi. Rasa kopi setelah dilarutkan dalam air tetap
sama atau tidak berubah
b. Perubahan kimia (Reaksi kimia)
Yaitu Perubahan materi yang menghasilkan materi yang
jenisnya baru Perubahan kimia disebut juga dengan reaksi kimia. Misalnya
:Reaksi antara logam natrium dan gas klorin menjadi natrium klorida
( garam dapur)
Na + Cl —» NaCl
Na ( Natrium) adalah padatan logam
lunak dengan permukaan yang mengkilat Cl (Klorin) adalah gas berwarna kuning
/hijau NaCl (Natrium Klorida) berwarna putih, asap yang dihasilkan adalah
kristal natrium klorida
Pada perubahan kimia, sangat sulit untuk
mendapatkan kembali materi semula (bersifat irreversibel).Perubahan kimia
(Reaksi Kima) ditandai dengan beberapa hal, di antaranya terbentuknya gas, endapan, dan perubahan warna, perubahan suhu.
a.
Terbentuknya
Endapan
Reaksi kimia
yang terjadi pada senyawa-senyuawa kimia seringkali ditandai dengan terbentuknya
endapan. Contoh reaksi antara perak nitrat dan asam klorida yang menghasilkan
endapan perak kloroda yang berwarna putih
AgNO3(ag) +
HCl(ag) —»
AgCl(s) + HNO3(aq)
b.
Terbentuknya
Gas
Ciri reaksi
kimia yang lain adalah terbentuknya gas. Gas yang dihasilkan merupakan hasil
reaksi yang dapat diamati. Contoh, reaksi antara logam Tembaga(Cu) dengan asam
nitrat (HNO3) yang menghasilkan gas berwarna coklat yaitu gas NO2
Perubahan kimia dapat terjadi karena Peristiwa pembakaran,
perkaratan, dan pembusukan.
1.
Perubahan
Kimia karena Pembakaran
Salah satu perubahan kimia yang sering
kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari adalah peristiwa pembakaran. Pembakaran adalah reaksi kimia antara materi
yang terbakar dengan oksigen. Oleh
karena itu, reaksi pembakaran sering disebut reaksi oksidasi. Peristiwa kebakaran hutan merupakan salah satu
contoh perubahan kimia akibat pembakaran. Contoh lainnya adalah pembakaran
kembang api.
Reaksi pembakaran banyak digunakan sebagai
sumber energi. Misalnya, pembakaran bensin di dalam mesin mobil dapat
menghasilkan energi gerak sehingga mobil dapat bergerak.
Peristiwa perubahan kimia karena
pembakaran juga terjadi dalam tubuhmu. Bahan makanan yang telah kamu makan
diproses dalam tubuh dengan cara pembakaran sehingga menghasilkan energi yang
dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Mengapa pada proses pembakaran dapat
timbul asap? Asap terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran
tidak sempurna terjadi karena oksigen yang tersedia untuk bereaksi tidak
mencukupi sehingga sebagian karbon tidak terbakar. Pembakaran yang tidak
sempurna dapat menghasilkan gas beracun, yaitu karbon monoksida (CO).
Reaksi Pembakaran kayu menjadi abu
Kalor
Kayu + Oksigen
—» Abu + Gas Pembakar
2.
Perubahan
Kimia karena Perkaratan
Apakah yang dimaksud dengan peristiwa
perkaratan itu? Perkaratan adalah reaksi kimia antara logam dengan udara
(oksigen) dan air. Perkaratan merupakan peristiwa perubahan kimia karena
menghasilkan zat yang baru. Paku yang terbuat dari besi jika bereaksi dengan
udara dan air, maka besi (Fe) tersebut dapat berubah menjadi karat besi (Fe2O3 ⋅nH2O).
Reaksi
Perkaratan besi menjadi Oksida besi
Besi + Oksigen
—» Air + Oksida besi
Sifat besi dan karat besi sangat berbeda.
Besi mempunyai sifat yang kuat, sedangkan karat besi mempunyai sifat yang
rapuh.
Faktor-faktor yang mempercepat proses perkaratan antara lain:
a.
adanya uap air (udara yang lembab),
b.
adanya uap garam atau asam di udara,
c.
permukaan logam yang tidak rata,
d.
bersinggungan dengan logam lain.
Peristiwa perkaratan ini menimbulkan
banyak kerugian karena benda-benda yang terbuat dari besi menjadi rapuh dan
cepat rusak. Nah, bagaimana cara mencegah peristiwa perkaratan pada besi?
·
Cara mencegah peristiwa perkaratan pada besi menghindarkan kontak langsung antara benda
yang terbuat dari besi dengan oksigen atau air. Ini dapat dilakukan dengan cara
mengecat, melumuri besi dengan oli, membalut besi dengan plastik, atau melapisi
besi dengan timah;
·
memperhalus permukaan logam, misalnya diamplas;
·
mencegah logam agar tidak terkena uap garam atau asam;
·
menyimpan logam di tempat kering.
3.
Perubahan
Kimia karena Pembusukan
Pernahkah kamu menyimpan buah-buahan,
seperti apel di tempat yang terbuka hingga beberapa hari? Apakah yang terjadi
dengan apel tersebut? Apel yang dibiarkan di tempat terbuka dalam waktu yang
lama akan busuk. Pembusukan adalah peristiwa perubahan kimia karena
mikroorganisme. Pada apel yang membusuk, apel berubah menjadi bau, berlendir,
dan mengeluarkan gas. Oleh karena sifat apel setelah membusuk berbeda dengan
apel sebelum membusuk, maka peristiwa pembusukan apel dapat dikatakan sebagai
perubahan kimia.
Perubahan kimia dan perubahan fisika
terkadang terjadi secara bersamaan, misalnya pada pembakaran lilin. Lilin
terbakar menghasilkan nyala dan asap hitam (karbon). Hal ini menunjukkan
terjadinya reaksi kimia. Di sisi lain, terjadi pula perubahan fisika yaitu
lilin meleleh menjadi cair.
Perbedaan Perubahan fisika dan perubahan
kimia
NO
|
Perubahan Fisika
|
Perubahan Kimia
|
1
2
3
|
Tidak terbentuk zat yang jenisnya baru.
Reversibel ( dapat kembali ke bentuk
asal)
Tidak terjadi reaksi kimia.
|
Terbentuk zat yang jenis-nya baru.
Irreversibel. (Tidak dapat kembali ke
bentuk asalnya)
Terjadi reaksi kimia ditandai dengan
pembentukan gas, endapan, warna, dan perubahan energi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar