Rabu, 08 Oktober 2014

Kamus Biologi



KAMUS BIOLOGI
NO
Nama Biologi
Keterangan
1
Abiotik
: Benda mati.
2
Abisal
: Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah lebih dari 2000 meter.
3
Adaptasi
: Penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan tempat hidupnya.
4
Aerobik
: Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan dengan menggunakan oksigen bebas.
5
Agen
: Bibit penyakit.
6
Akinet
: Sel yang mengalami penebalan dinding, ukurannya membesar dan didalamnya terdapat spora (endospora).
7
Alogami
: Penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang sejenis.
8
Altituda
: Letak suatu daerah bardasarkan tingginya dari permukaan air laut.
9
Amitosis
: Proses pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase pembelahan sel tertentu.
10
Anaerobik
: Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan tanpa memerlukan oksigen bebas.
11
Anemogami
: Penyerbukan yang diperantarai oleh angin.
12
Angiospermae
:Tumbuhan biji terbuka.
13
Anteridiofor
: Tangkai anteridium.
14
Anteridium
: Organ pembentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) pada tumbuhan paku atau lumut.
15
Antibodi
: Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri/kuman.
16
Antigen
: Zat yang dapat merangsang pembentukan antibodi jika diinjeksikan ke dalam tubuh.
17
Antitoksin
: Zat pelawan antigen (benda asing yang masuk tubuh).
18
Antropogami
: Penyerbukan yang dibantu oleh manusia; disebut juga penyerbukan sengaja atau buatan.
19
Aplanospora
: Spora yang tidak memiliki flagela.
20
Arkegonium
: Bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi untuk alat reproduksi; menghasilkan sel gamet betina (Ovum).
21
Autogami
: Penyerbukan sendiri.
22
Autotrof
: Organisme berklorofil yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.
23
Avitaminosis
: Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin.
24
Badan kutub (polar body)
: Produk meiosis seluler haploid yang tidak fungsional, selain oosit.
25
Bakteri (bacterium)
: Mikroorganisme bersel tunggal yang tidak memiliki inti sel sejati.
26
Basidiokarp
: Tubuh buah yang merupakan tempat tumbuhnya basidium dalam Basidiomycota.
27
Basidiomycota
: Jamur makroskopik.
28
Basil (bacillus)
: Bakteri berbentuk batang.
29
Batial
: Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah 200 – 2000 meter.
30
Beri – beri
: penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B.
31
Bibit Unggul
: Bibit hasil seleksi secara buatan yang mempunyai sifat – sifat sesuai dengan keinginan kita.
32
binomial nomenklatur
: Penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama.
33
Biodiversitas
: Keanekaragaman hayati.
34
Biogenesis
: Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
35
Bioma
: Sekelompok makhluk hidup yang menempati daerah luas di permukaan bumi.
36
Biosfer
: Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup.
37
Bioteknologi
: teknologi yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk yang berharga bagi manusia.
38
Biotik
: Makhluk hidup, benda hidup.
39
Blastokist (blastocyst)
: Embrio mamalia saat memasuki dinding uterus.
40
Blastomer (blastomere)
: Salah satu sel hasil pembuahan sel telur di tahap awal.
41
Blastula
: Bola sel berongga yang dihasilkan dari pembelahan sel tahap awal pada perkembangan embrio.
42
BOD (Biological Oxygen Demand)
: Kebutuhan oksigen secara biologis.
43
Brakte (bractea)
: Salah satu bagian bunga, yaitu daun pelindung yang berfungsisebagai penarik perhatian serangga penyerbuk.
44
Bryophyta
: Divisi lumut daun.
45
Cagar alam
: Upaya pelestarian semua sumber daya alam yang ada untuk tidak dimanfaatkan agar terjaga kelestariannya.
46
Carolus Linnaeus
: Tokoh yang mencetuskan system penamaan spesies dan penamaan berbagai macam tumbuhan.
47
Charles Darwin
: Pelopor sistem klasifikasi berdasarkan filogeni.
48
Chlamydomonas
: Contoh dari chlorophyta bersel tunggal yang dapat bergerak.
49
Chlorella
: Contoh dari chlorophyta bersel tunggal tidak dapat bergerak.
50
Chlorophyta
: Alga Hijau.
51
Chrysophyceae
: Alga Cokelat-Keemasan.
52
Chrysophyta
: Alga Keemasan.
53
Ciliata
: Protista bersel satu yang permukaan tubuhnya memiliki banyak rambut getar (silia).
54
Ciri poligenik (polygenic trait)
: Ciri fenotipe yang dipengaruhi beberapa gen.
55
Coniferophyta
: Tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksinya berbentuk kerucut (strobilus).
56
Culex
: Sejenis nyamuk rumah yang menyebarkan larva cacing Filaria penyebab penyakit kaki gajah.
57
Cyanobacteria
: Alga Hijau-Biru.
58
Cyanophyta
: Alga Biru.
59
Cycas rumphii
: Pakis haji.
60
Degenerasi
: Penyusutan (tidak tumbuh sempurna).
61
Dekomposer
: Mikroorganisme yang berperan menguraikan zat – zat sisa organik.
62
Denitrifikasi
: Proses pengubahan amonium menjadi nitrogen bebas di udara oleh bakteri.
63
Detritivor
: Hewan pemakan hancuran/serpihan sisa bahan – bahan organik.
64
Deuteromycota
: Jamur tak tentu.
65
Dihibrid
: Dua sifat berbeda.
66
Dikotil
: Dua kotiledon atau dua daun lembaga/kotil pada biji.
67
Diploid
: Kromosom yang berpasangan.
68
Dislokator
: Sel dinding, yaitu sel yang berasal dari hasil pembelahan sel generatif pada Gymnospermae.
69
Divisi
: Merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri – ciri.
70
DNA (Deoxyribonucleic acid)
: Asam nukleat yang digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan makhluk hidup.
71
Dominan
: sifat yang muncul pada suatu organisme.
72
Ekosistem
: Suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
73
Eksplan
: Pertumbuhan tumbuhan di luar tubuh dengan media kultur.
74
Ekstensifikasi Pertanian
: Usaha memperluas lahan pertanian sehingga hasil yang diperoleh makin meningkat.
75
Embrio
: Individu baru hasil pembuahan.
76
Embriogeni
: Penyuburan lingkungan perairan.
77
Emigran
: Orang yang meninggalkan tanah airnya dan pergi ke Negara lain untuk menetap.
78
Endemik
: Hanya berada di satu kawasan atau daerah.
79
Endosperma
: Cadangan makanan.
80
Endospora
: Spora yang terbentuk dalam sel induk sendiri.
81
Entomogami
: Penyerbukan yang diperantai oleh serangga.
82
Epididimis
: Anak testis.
83
Epiteka
: Tutup sel pada diatom.
84
Eukariot
: Organisme yang bermembran inti.
85
Eukariotik
: Sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran inti.
86
Evolusi
: Perubahan struktur alat tubuh organisme yang berlangsung sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama.
87
Fasciola
: Cacing hati.
88
Fenotipe
: Sifat yang tampak.
89
Fertil
: Subur.
90
Fertilisasi
: Peleburan sel telur dengan spermatozoid (pembuahan).
91
Fetus
: Janin yang sudah memperlihatkan bagian – bagian tubuh dengan jelas atau sempurna.
92
Fikoeritrin
: Pigmen merah laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
93
Fikosianin
: Pigmen biru laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
94
Filial
: Anak keturunan / generasi.
95
Filogeni
: Sejarah evolusi makhluk hidup.
96
Flagela
: Tonjolan berbentuk cambuk pada sutu sel yang berguna untuk alat gerak.
97
Flagellata
: Golongan hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk.
98
Formalin
: Bahan pengawet organ tubuh, binatang, atau mayat.
99
Fosil
: Sisa – sisa makhluk hidup yang sudah membatu.
100
Fotik
: Daerah yang dapat ditembus cahaya dalam bioma air.
101
Fragmentasi
: Cara perkembangbiakan suatu organisme dengan jalan memotong tubuh menjadi beberapa bagian dengan setiap potongan tubuhnya dapat tumbuh menjadi individu baru.
102
Galur murni
: Keturunan yang masih memiliki sifat asli.
103
Gamet
: Sel kelamin.
104
Gametangium
: Gonad pada tumbuhan.
105
Gastrodermis
: Lapisan kulit yang berfungsi sebagai usus.
106
Gastrovaskuler
: Usus yang berfungsi sebagai pengedar makanan.
107
Gen
: Faktor pembawa sifat keturunan dari suatu individu.
108
Generatif
: Perkembangbiakan secara kawin.
109
Genotipe
: Sifat yang tidak tampak dari luar.
110
Gizi
: Zat makanan, komponen penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan serta manjaga kesehatan tubuh.
111
Gnetum gnemon
: Melinjo.
112
Gonad
: Sel induk pembentuk sel kelamin.
113
Guano
: Pupuk yang berasal dari kotoran burung atau kelelewar yang mengandung fosforus tinggi.
114
Gymnospermae
: Tumbuhan biji terbuka.
115
Genetika
: Cabang biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat.
116


117
Habitat
: Tempat hidup suatu organisme mulai dari lahir, berkembang biak, sampai mati.
118
Haploid
: Kromosom yang tidak berpasangan.
119
Herbivora
: Hewan pemakan tumbuh – tumbuhan.
120
Hermafrodit
: Organ pembentuk sel kelamin jantan dan betina yang terdapat dalam satu tubuh.
121
Heterozigot
: Pasangan gen yang tidak sama.
122
Hibrid
: Hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda.
123
Hibridisasi
: Persilangan dari populasi yang berbeda.
124
Hidrofit
: Tumbuhan yang hidup di dalam air.
125
Hidrogami
: Penyerbukan yang diperantarai oleh air.
126
Hifa
: Benang – benang jamur.
127
Higiene
: Upaya pengelolaan kesehatan yang mengarah pada usaha kesehatan individu.
128
Higrofit
: Tumbuhan drat yang hidup di tempat lembab.
129
Homologi
: Sama bentuk dan struktur karena berasal dari asal – usul yang sama.
130
Homozigot
: Pasangan gen yang sama.
131
Hospes
: Inang.
132


133
Implantasi
: Proses penempelan zigot pada dinding rahim.
134
Imunisasi
: Upaya menambah kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan serum / vaksin.
135
Indusium
: Tonjolan daun yang melindungi sorus pada tumbuhan paku.
136
Insektisida
: Obat pembunuh serangga.
137
Inseminasi
: Kawin suntik.
138
Intensifikasi Pertanian
: Usaha peningkatan cara bertani dari yang tradisional ke cara yang lebih modern sehingga dapat meningkatkan hasil yang diperoleh.
139
Interferon
: Protein khusus yang dihasilkan tubuh yang dapat mencegah infeksi virus.
140
Intermediat
: Sifat yang bersama – sama pada suatu organisme.
141
Inti sel (nucleus)
: Bagian sel eukariot yang dilingkupi membran inti dan berisi kromosom.
142
Intron
: Bagian gen yang tidak menyandi. Sebagian besar gen eukariot terdiri dari sekuens DNA intron dan ekson yang berselang seling.
143
Inversi (inversion)
: Kondisi genetis ketika segmen kromosom mengalami rotasi 1800 dari orientasi linear aslinya.
144
Isogami
: Bentuk dan ukuran sel kelamin jantan dan betina sama.
145


146
James Watson
: Tokoh yang menemukan struktur DNA dan RNA.
147
Jamur
: Organisme eukariotik dan tidak berklorofil.
148
Jantan
: Alat sel kelamin yang menghasilkan sperma.
149
Jantung Koroner
: Penyakit yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah jantung.
150
Jaring – jaring makanan
: Peristiwa memakan dan dimakan yang digambarkan dalam bentuk jaring – jaring yang saling berhubungan.
151
Junk Food
: Makanan sampah yang tidak baik untuk dikonsumsi.
152


153
Kalaza
: Bagian dasar bakal buah pada Angiospermae.
154
Kapsid
: Selubung virus yang tersusun atas protein.
155
Kapsomer
: Suatu unit protein penyusun kapsid.
156
Karnivora
: Hewan pemakan daging.
157
Knidoblas
: Sel – sel beracun pada ubur – ubur.
158
Kodominan
: Persilangan monohibrid dominant tak penuh.
159
Konjugasi
: Perkembangbiakan makhluk hidup yang belum jelas alat kelaminnya.
160
Konseptakel
: Tempat anteridium / arkegonium pada Fucus.
161
Konservasi
: Upaya pelestarian sumber daya alam.
162
Kopulasi
: Penyimpanan sel sperma dari alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
163
Korion
: Kantong embrio.
164
Kormus
: Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati.
165
Korola
: Mahkota bunga / tajuk bunga.
166
Kromonema
: Benang kromosom.
167
Kromosom
: Pembawa gen.
168


169
Labium
: Bibir.
170
Lactobacillus bulgaricus
: Bakteri untuk membuat yoghurt.
171
Ladybird
: Sejenis kepik yang merupakan predator alami bagi serangga hama.
172
Larva
: Tingkat kehidupan suatu hewan sesudah menetas dari telur.
173
Lembar fotosintesik
: Pada bakteri terdapat pelipatan membran sel ke arah sitoplasma.
174
Letal
: Dapat mengakibatkan kematian.
175
Limnetik
: Daerah yang terbuka dan dapat ditembus cahaya matahari.
176
Lingkungan
: Abiotik membentuk suatu kesatuan.
177
Lipida
: Lemak.
178
Lisozim
: Enzim penghancur pada virus.
179
Lokus
: Letak suatu gen pada kromosom.
180
Lotik
: Ekosistem yang airnya mengalir.
181
Lumbricus sp.
: Cacing tanah.
182
Lumut Kerak
: Hubungan simbiosis antara jamur dan alga.
183


184
Malakogami
: Penyerbukan yang diperantai oleh siput.
185
Malnutrisi
: Penyakit yang disebabkan kekurangan zat makanan tertentu.
186
Megaspora
: Spora yang berukuran besar, terbentuk di dalam megasporangium.
187
Metagenesis
: Pergiliran keturunan antara keturunan seksual dan aseksual.
188
Metamorfosis
: Pergantian bentuk dan struktur hewan dalam siklus hidupnya dari bentuk larva menjadi bentuk dewasa.
189
Mikrofil
: Tempat masuknya spermatozoid ke dalam bakal biji pada tumbuhan biji.
190
Mikrosporosit
: Sel induk pembentuk spermatozoid.
191
Miselium
: Kumpulan benang – benang hifa.
192
Mitosis
: Pembelahan inti sel.
193
Monohibrid
: Satu sifat beda.
194
Mortalitas
: Angka kematian.
195
mRNA
: Hasil dari pencetakan (transkripsi) DNA.
196


197
Natalitas
: Angka kelahiran.
198
Navicula
: Salah satu contoh dari kelas Bacillariophyceae (Diatom).
199
Nektar
: Kelenjar madu.
200
Neurospora sitophila
: Jamur oncom.
201
Nikotin
: Racun yang terdapat dalam tembakau.
202
Nimfa
: Anak serangga yang tidak melewati tingkat larva, mirip bentuk dewasanya.
203
Nitrosomonas
: Bakteri yang memecah NH3 menjadi HNO2, air, dan energi.
204
Nostoc
: Sejenis Alga
205
Nukleotida
: Senyawa yang tersusun atas gula, fosfat, dan basa purin atau pirimidin.
206
Nukleus
: Inti sel.
207
Nukula
: Tempat arkegonium pada Chara.
208


209
Obelia
: Cnidaria air laut, yang hidup secara berkoloni.
210
Onkosfera
: Embrio cacing pita yang baru menetas.
211
Oogenesis
: Proses pembentukan sel telur.
212
Oogonium
: Sel induk telur.
213
Ookinet
: Zigot yang terbentuk.
214
Ookista
: Sel telur belum matang.
215
Ordo
: Tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili.
216
Ornitogami
: Penyerbukan yang diperantai oleh burung.
217
Ostium
: Pori – pori pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalan masuknya air.
218
Ovarium
: Tempat pembentukan sel telur.
219
Ovipar
: Bertelur.
220
Ovotestis
: Organ pembentuk sel telur manjadi satu dengan organ pembentuk sel sperma.
221
Ovovivipar
: Bertelur dan beranak.
222
Ovum
: Sel telur.
223


224
Parental
: Induk.
225
Pedikulum
: Tangkai bunga.
226
Penyerbukan
: Peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik.
227
Perigonium
: Tenda bunga.
228
Polusi
: Pencemaran.
229
Polutan
: Bahan yang mengakibatkan polusi.
230
Populasi
: Kumpulan individu sejenis di suatu daerah tertentu.
231
Predator
: Hewan pemangsa hewan lain.
232
Proglotid
: Ruas tubuh cacing pita tempat berlangsungnya fertilisasi.
233
Prokarion
: Inti tanpa membran inti.
234
Protalium
: Calon tumbuhan paku.
235
Protonema
: Calon tumbuhan lumut.
236
Provirus
: Calon virus, terdiri dari asam inti.
237


238
Rekombinasi
: Kombinasi baru.
239
Replikasi
: Proses penggandaan asam nukleat (DNA).
240
Reproduksi
: Perkembangbiakan.
241
Reseptakulum
: Dasar bunga
242
Ribosom
: Organel yang berfungsi mensintesis protein.
243
Rizoid
: Akar semu.
244
Rizom
: Batang yang tinggal di dalam tanah.
245


246
Sanitasi
: Upaya mengelola kebersihan lingkungan.
247
Saprofit
: Cara hidup dengan menguraikan sampah / sisa – sisa zat organik.
248
Segregasi
: Pembelahan.
249
Seleksi alam
: Seleksi yang dilakukan alam terhadap organisme.
250
Selulase
: Enzim pencerna serat tumbuhan.
251
Selulosa
: Serat tumbuhan.
252
Sentromer
: Bagian dari kromosom yang berfungsi untuk mengatur gerakan kromosom pada saat terjadi pembelahan sel.
253
Sinergid
: Sel telur cadangan.
254
Sitokinesis
: Proses pembelahan sitoplasma.
255
Sorus
: Kumpulan kotak spora (sporongium).
256
Spermatozoid
: Sel sperma pada tumbuhan.
257
Spesies
: Jenis makhluk hidup.
258
Spora
: Inti sel yang berubah fungsi manjadi alat perkembangbiakan.
259


260
Talus
: Akar, batang dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas.
261
Tar
: Komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkannya komponen nikotin dan cairan.
262
Teratogen
: Bahan yang menyebabkan cacat embrio.
263
Transduksi
: Peristiwa penggabungan DNA dari bakteri satu dengan bakteri lain dengan perantara virus.
264
Transgenik
: Indivudu yang mendapat pindahan gen dari donor dan gen itu berekspresi padanya.
265
Translasi
: Proses penerjemahan kode – kode untuk mensintesis protein.
266
Tropofil
: Daun yang khusus berfungsi untuk fotosintesis.
267
Tubektomi
: Pemandulan / sterilisasi pada perempuan.
268
Turba Fallopi
: Saluran telur.
269


270
Ulangan
: Banyaknya individu yang diberi perlakuan sama.
271
Urogenital
: Gabungan antara saluran urine dal saluran kelamin.
272
Uterus
: Rahim.
273


274
Vagina
: Lubang kelamin wanita.
275
Vaksin
: Patogen yang telah dilemahkan.
276
Vaksinasi
: Tindakan untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu.
277
Variasi
: Perbedaan kecil yang terdapat di antara individu sejenis.
278
Varietas
; Perbedaan besar dalam satu spesies.
279
Vas deferens
: Saluran sperma.
280
Vasektomi
: Pemandulan / sterilisasi pad laki – laki.
281
Vegetatif
: Perkembangbiakan secara tidak kawin.
282
Virion
: Satu unit lengkap virus yang dapat menginfeksi.
283
Vivipar
: Beranak.
284


285
Weber
: Garis yang membagi wilayah Indonesia berdasarkan penyebaran flora dan fauna.
286
Wendell Meredith Stanley
: Tokoh yang berhasil mangisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.
287


288
Xerofit
: Tumbuhan darat yang hidup di tempat kering.
289
Xilem
: Jaringan pengankut yang menyangkut zat makanan dari akar ke seluruh tubuh.
290


291
Yolk
: kuning telur.
292


293
Zoidiogami
: Pernyebukan yang diperantai oleh hewan.
294
Zigospora
: Hasil peleburan dua spora.
295
Zigot
: Calon individu baru sebagai hasil peleburan sel kelamin jantan dan betina.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar